Salah satu mukjizat yang dimiliki Nabi Sulaiman As. Adalah jalan diantara langit dan bumi,terbang dibawa angin.dan juga mukjizat yang masyhur bisa menaklukkan Jin beserta kerajaan jin pula di bawah kuasaannya. suatu ketika beliau dibawa angin ke permukaan laut,tak ada satupun pulau dan kapal yang melewati nya.sehingga menemukan ombak besar yang mau menyambar ke nabi sulaiman maka memerintah angin untuk berhenti," wahai angin berhentilah " perintah Nabi Sulaiman maka angin berhenti dan ombakpun juga mengikuti berhenti.
"Wahai jin Ifrit! Carilah daratan suatu pulau untukku aku mau istirahat" kata Nabi sulaiman memerintah Raja jin ifrit".
"Baik Nabiyulloh" kata jin ifrit.
Jin ifrit salah tentara Nabi Sulaiman As.selalu mengikuti Nabi Sulaiman dan Di dalam Alquran menginggung kisah Nabi sulaiman dan Jin Ifrit.
Ditengah perjalanan jin Ifrit melihat kubah dari mutiara putih yang tak berlubang.dan melaporkan kepada Nabi Sulaiman As.
"Lapor Nabi..! Aku menemukan kubah terbuat mutiara!.kata jin ifrit.
Nabi sulaiman pun merasakan penasaran apa yang di laporkan jin ifrit
"Bawa sini ..! "Kata Nabi Sulaiman.
Lalu kubah dibawa ke hadapan Nabi sulaiman.nabi kaget melihat keindahan dirubah itu dan keanehan terhadap kubah yang terbuat mutiara itu.
Nabi Sulaiman pun berdoa kepada Allah supaya dia dapat melihat isi di dalam kubah berkenaan dan Allah memperkenankan doanya. Sejurus selepas berdoa, maka terbukalah kubah tersebut dan Nabi Sulaiman melihat ada seorang pemuda yang sedang sujud dan bertasbih memuji Allah. Nabi Sulaiman lalu berkata, “Maha suci Allah lagi Maha Besar”. Mendengar seruan Nabi Sulaiman, maka pemuda itu pun bangun dari sujud lalu memberi salam.
Nabi Sulaiman menjawab salam dan memulakan pertanyaan, “Siapakah kamu wahai pemuda! Adakah kamu malaikat, jin atau pu manusia?” Jawab pemuda itu, “Aku hanyalah seorang manusia biasa”. Nabi Sulaiman bertanya lagi, “Apakah yang membuat kamu memperolehi kemuliaan sedemikian rupa? Apakah amal yang pernah engkau kamu lakukan sehingga Allah menurunkan rahmat dan berkah yang tidak ternilai ini kepada kamu?” Pemuda itu berkata, “Saya berbakti kepada kedua orangbtua ayah dan ibuku”.
Nabi Sulaiman bertanya lagi, “Bagaimanakah kamu berbakti kepada orang tuamu?” Jawab pemuda itu, “Saya memelihara mereka berdua sehingga mereka lanjut usia. Kedua ayah dan ibuku adalah orang yang soleh, mereka sangat takut dan taat kepada Allah. Sejak saya kecil hingga dewasa, mereka memelihara saya dengan baik sekali, mereka juga selalu mendoakan saya agar saya menjadi seorang yang soleh. Bapa saya meninggal dunia dalam usia lanjut dalam pemeliharaan saya dan yang tinggal hanya ibu saya yang sudah tua, lemah dan sakit serta matanya buta dan kakinya lumpuh”.
Sambung pemuda itu lagi, “Saya satu-satunya orang yang merawat dan menguruskan keperluannya. Saya selalu mengangkatnya untuk mandi dan saya memandikannya. Segala urusan makan dan minum saya uruskan dan sayalah yang menyuap makanan padanya. Ibu saya selalu mendoakan untuk saya supaya saya dikurniakan ketenangan dan kepuasan dalam hidup serta memberikan saya setelah wafatnya sebuah tempat yang bukan di dunia atau pun di langit. Setelah ibu saya wafat, saya berjalan-jalan di tepi laut dan saya lihat ada suatu kubah dari mutiara. Saya mendekati kubat tersebut dan pintu kubah terbuka. Apabila saya masuk ke dalam, pintu kubah ini tertutup, maka tidaklah saya ketahui sama ada saya berada di bumi atau langit”.
Nabi Sulaiman bertanya, “Kamu hidup di zaman mana?” Pemuda itu menjawab, “Saya hidup di zaman Nabi Ibrahim A.S”. Nabi Sulaiman mengirakan umur pemuda tersebut dan dalam kiraannya umur pemuda itu telah mencapai 14,000 tahun, tetapi tiada satu uban pun pada rambutnya. Nabi Sulaiman lalu bertanya, “Apakah tuan merasakan nikmat Allah? Bagaimana Allah memberikan rezeki padamu dalam kubah ini?” Pemuda itu berkata, “Setelah saya berada di dalam kubah ini, maka tahulah saya bahawa Allah telah menciptakan syurga khusus buat saya”.
Nabi Sulaiman teringin sangat melihat syurga yang pemuda itu katakan. Kemudian pemuda itu pun berdoa kepada Allah lalu susana di dalam kubah yang gelap tiba-tiba bertukar menjadi terang-benderang. Terkejut Nabi Sulaiman sambil berkata, “Maha suci Allah seru sekian alam”. Satu pemandangan yang tak ada di dunia ini terpampang di hadapan Nabi Sulaiman dan rombongannya di mana terdapat pokok-pokok, kebun yang indah, kolam air susu dan madu serta suara-suara yang merdu di dalamnya.
Pemuda itu berkata, “Jika saya lapar, saya makan bermacam-macam buah-buahan yang pelbagai macam cita rasa, semua makanan yang saya ingin akan tersedia dan kalau saya haus, akan tersedia pula bermacam-macam jenis minuman yang paling lazat”. Nabi Sulaiman bertanya lagi, “bagaimana kamu dapat mengetahui siang atau malam?” Jawab pemuda itu, “Apabila terbit fajar maka kubah ini akan menjadi putih dan apabila matahi terbenam kubah ini akan menjadi gelap”. Kata pemuda itu lagi, “Cukuplah, sebab saat ini saya harus mengadap kembali pada Allah untuk solat dan zikir, bertasbih dan mengsucikan serta memuji kebesaranNya”.
Nabi Sulaiman dan rombongannya segera keluar dari kubah tersebut dan pemuda itu berdoa kepada Allah, lalu tertutuplah dan pemuda tetep masih ada dalam kubah tersebut.
Sungguh Agung kebesaran Allah.sungguh besar pahala keberbakti kepada orang tua sehingga Allah memberikan kedasyatan keistimewaan yang terkira kira kepada pemuda tersebut itu salah satu kisah inspirasi buat kita untuk bisa berbakti kepada orang tua dan tidak mendurhakai kedua duanya.
Dalam kitab Dzurrotun nasihin melontar sebuah hadits yang sangat penuh kebijakan ;
Rasulullah SAW ditanya : Amal apa yang paling utama ? Maka Rasulullah menjawab: sholat pada waktunya kemudian berbakti kepada orang tua kemudian jihad dijalan Allah.
Dan dalam ayat Alqura'an menyebutkan :'
أن اشكر لي ولوالديك
Anisysyurlii waliwalidaika
Bersyukurlah padaku dan kedua orang tuaku.
Maksud bersyukur pada Alloh adalah taat dan bertaqwa dan bersyukur pada orang tua adalah berbakti.
Berbaktilah kepada orang tuamu sampai mereka meridho'imu karena ridho' mereka Ridho'Alloh dan Murka mereka Murka Alloh.
Penulis :Ufil Muhtadi kilang
(Kutipan dari kitab Majmaul Lathoif dan syarahh kitab Dzarratun Nasihin terjemahan dalam bahasa madura).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar