Minggu, 24 Februari 2019

Kisah Inspirasi Wali Allah : Syech Teka dan Asal Mula Desa Batoporo


Orang bijak berkata :
"Sejarah adalah pelita dari masa silam".
dan berkata :
"sejarah adalah pelita untuk masa yang akan datang".
dari generasi ke generasi mayoritas melupakan kisah-kisah dari nenek moyangnya sendiri,pada dasarnya kita harus menyadari dari kisah-kisah leluhur kita bisa digali hikmahnya namun perlu lampu merahi tidak harus dijadikan kebangga-banggaan cukup jadikan motivasi untuk generasi anak bangsa.
sebagian ulama' berkata :
المُحَافَضَةُ على القَدِيْمِ الصَّالِحِ وَالْأَخْذُ بِالجَدِيْدِ الْأَصْلَحْ
Artinya :"memelihara yang lama yang baik dan membuat yang baru yang lebih baik".
bagaimana kita bisa menciptakan sejarah baru yang lebih baik bila kita tak mengenal warisan-warisan pendahulu kita dan buta pada jati dirinya sendiri.sungguh merugi sekali.!
Di pulau garam atau Madura bukan hanya dikenal penghasilan garam dan tembakau,namun juga dikenal ribuan ulama' yang terlahir di pulau kecil ini,misalkan Kiai Kholil bin Abdul latif bangkalan beliau salah ulama' madura yang terkenal di Indonesia Dan merupakan guru tokoh-tokoh besar di Indonesia seperti hadarussyaih kiai Hasyim As'ary pendiri NU Dan masih banyak Lainnya.masih banyak tokoh ulama' yang karismatik di pulau Madura yang tak dikenal dikalangan publik.
Agama islam sudah tersebar luas di pulau garam tak hanya lain hasil usaha Wali songo,murid-muridnya dan juga keturunan Wali songo seperti Sunan Cendana zainal abidin merupakan cucu dari Sunan Ampel dari jalur ayah dan cucu dari Sunan Gunung jati dari jalur ibu,Raden Ashar Pamekasan putra dari Sunan Kalijaga dan lain-lain.
Di pedesaan yang tandus yang kadang kekurangan Air di Musim kemarau.penghasilan besar mereka dari ternak kambing Dan sapi,kehidupan yang sederhana di masyarakat desa batoporo  timur dan batoporo barat tak mengurangi semangat mereka untuk bertahan hidup dalam ketaatan mencari ridho' Allah.
Toporo atau sekarang di kenal Batoporo merupakan sebuah nama desa yang luas sehingga dibagi dua batoporo timur dan batoporo barat,Ironisnya,banyak yang mengabaikan  bahwa di desa batoporo ini terdapat sebuah makam Waliyullah dan tidak mengerti sebab musabab desa ini disebut batoporo.
Setiap suatu pasti ada sebab musababnya.seperti halnya Raden Syahid dikenal dikalangan masyarakat dengan sunan Kalijaga,latar belakang beliau di panggil Sunan Kalijaga disebabkan Sunan Bonang meletakkan tongkat dipinggir kali lalu memerintahkan ke raden syahid menjaganya sampai sang guru kembali.karena tiga tahun Raden Syahid tidak melangkahkan kaki dan tidak menggerakkannya sama sekali di pinggir sungai tetep menjaga amanah gurunya.sebab itulah beliau di kenal dengan Sunan Kalijaga.
Konon,Ada sebuah ulama' karismatik Dan dikenal waliyullah,bijak,pendiam,hidupnya sangat sederhana, tidak ambisius terhadap duniawi.banyak orang menempat rasa takdimnya Dan taat kepada beliau.Dan ada yang menuturkan bahwa beliau keturunan dari wali songo garis keturunan Raden Qosim bin Raden Rahmat sunan Ampel dan sunan maulana ishaq Al-Magribi,masyarakat setempat menyebutnya bujuk teka ( sebutan orang madura untuk nenek moyang.bujuk artinya kakek buyut ).
Nama Asli bujuk adalah teka syech syarif abdullah,Maulana Mabruk hakim dan masih banyak nama-nama laqob beliau.dan tapak tilas bujuk teka di desa batoporo masih ada dan batu tempat khalwat beliau dipecahkan untuk pembagunan madrasah.
Bujuk teka bermadzhab syafi'iyah,berakidah Asy'ary dan bertarekat yang dibawa kakek buyutnya yaitu sattariyah dari jalur sunan Drajat raden Qosim bin Raden Rahmat sunan ampel.sebagian dari keturunan beliau yang masih ada di desa batoporo masih menjalankan hanya untuk privasi namun mereka tidak menyebutkan tarekat sattariyah,namun amalan wiridan masih diamalkan sama anak-anak cucunya seperti amalan dzikir ya huu,Allah hu dan lain-lain.
Seperti biasa sebagai mana kakek buyutnya sunan ampel dan syech maulana Ibrahim asmarqandy selalu berjalan menyampaikan agama Allah yang dibawa Nabi Muhammad SAW ke tempat antar tempat yang disinggahi.Akhirnya beliau sampai suatu tempat dipenuhi Batu besar,berkeinginan istirahat di Batu itu untuk menunaikan sholat ashar.
Di waktu sholat Ada sebuah burung poro ( burung poro sejenis burung puyuh) singgah di batu besar yang di tempat istirahat kiai Abdullah ( nama muda bujuk teka atau mbah teka).abdullah muda tidak menggerakkan kaki sehabis sholat dan duduk bersila menghadap qiblat bermuqarobah kepada Allah berdzikir sampai waktu sholat magrib tiba di batu itu burung puyuh tetep saja bersama kiai Abdullah.burung puyuh tidak merasa terganggu dengan keberadaan kiai abdullah begitu pula kiai Abdullah tidak mengganggunya.
Karena wudhu' masih belum batal melanjutkan kiai abdullah muda melanjutkan sholat isya'  salesai usai sholat isya' dan sholat sunnah bakdiyah kiai abdullah melanjutkan dzikir diatas batu besar dan burung puyuh masih tetap ada diatas batu menemani sang kiai muda tak lama kemudian tertidur dan akhirnya beliau bermimpi dalam tidurnya melihat cahaya mendekati dihadapannya diwaktu kiai abdullah berdzikir dan cahaya itu merupakan seorang laki-laki  gagah yang penuh karismatik dan kiai abdullah merasa takjub melihat laki-laki itu yang dipenuhi cahaya.
"Assalamu alaikum wa rohmatullahi wa barokatuh ya Abdullah"
"Wa alaikumussalam wa rohmatullahi wa barokatuh" siapa anda?".kata kiai abdullah
"saya kakek mu nak"
"kakek ku? siapakah namamu kek?".tanya abdullah dengan Nada penasaran.
"Aku Muhammad utusan Allah"
Kiai abdullah pun menangis terharu atas kehadiran sang baginda nabi Muhammad.
"anakku...! kamu tunggu disini sampai seorang laki-laki berbaju hijau dan berkuda putih mendatangimu dari timur dia akan memberi wasiat yang mulia untukmu ..
"in syaallah kakek".
"Assalamualaikum wa rohmatullahi wabarokatuhu".
"Wa alaikumussalam warohmatullahi wabarokatuhu".
kiai abdullah terbangun dari tidurnya dan melaksanakan apa yang dianjurkan dalam mimpinya.hal ini hampir sama dengan kisah abdul Qodir jailani yang diperintah menunggu Nabiyullah hidir dan diperintah duduk diatas batu.duduklah syech abdul Qodir jailani selama tiga tahun,Nabi Khidir menjenguknya setahun sekali.
"janganlah engkau tinggalkan tempatmu sehingga aku datang padamu"kata Nabi Khidir memberi perintah ke syech abdul Qodir jailani.dan beliau mematuhi apa yang dianjurkan dan tidak menginjakkan kaki kecuali sedang hadats besar.
bagitupun juga kiai abdullah beliau tidak menginjakkan kakinya kecuali sedang hadats besar selama satu tahun menunggu pada akhirnya laki-laki yang berbaju hijau dan berkuda putih datang juga menemui kiai abdullah.
"Assalamu alaikum warohmatullahu wa barakatuh".
"Waalaikumussalam Warohmatullahi Wabarokatuh" jawab kiai abdullah.
"Wahai .. abdullah ! berdzikirlah dengan tekun dan jangan tinggalkan sholat".kata nabi khidir
"in syaa allah .. ! terima kasih nasehat yang mulia ini".jawab kiai abdullah dengan rasa hormat karena kiai abdullah tau bahwa yang datang padanya adalah Nabiyullah hidir As.lebih memilih mendengarkan dari pada menyambut beliau banyak bicara.
lalu laki baju hijau dan berkuda putih alias nabi khidir pamitan  pergi..
"cukup ini saja,aku mau pergi Assalamu alaikum warohamtullahi wabarakatuh" kata laki-laki berbaju hijau itu..
Disebabkan berawal dari kisah bujuk teka dan asal muasal desa batoporo di ambil kata bhetoh (batu) dan mano' poro (burung puyuh) digabung menjadi satu kata batoporo atau toporo.dan sebagian ada yang berpendapat bahwa desa batoporo diambil dari nama julukan (laqob) kiai abdullah konon masyarakat disekitarnya memanggil kiai abdullah dengan panggilan "mbah toporo".



Ada yang berpendapat bahwa bujuk teka batoporo masih keturunan bujuk Khotib mantoh Sampang dan ada juga berpendapat masih berhubungan nasab dengan Sunan Cendana Syech Zainal Abidin kwanyar Bangkalan.namun hal ini belum ada bukti konkrit dan perlu penelitian lebih ilmiah.Wallahu A'lam.
Salah satu karomah Bujuk teka,suatu ketika pedaganng ikan mengalami bangkrut,disebabkan tidak ada satu yang mau beli,si penjual kebingungan.
"mas... gimana ini mas?" kata istri pedagang yang biasa jaga dagangan mengeluhkan nasibnya pada istrinya.
"nggak tau toh. bu..!".jawab suaminya
"mas .. apa ini ada apa-apanya?..mas!"kata istrinya?
"maksudmu?".tanya suami
"iya ..dagangan kita di guna-guna sama dukun mas makanya dagangan kita sepi pembeli"kata istri
"kalau begitu kita pergi ke kiai teka" kata suaminya..
sebelumnya mereka nyampek kerumah kiai teka,ternyata kiai teka sudah menunggu mereka dan sebelum masuk dihalaman rumah,berteriak "Allah maha segalanya .....kalian tidak usah kesini cukup sebut namaku bila kalian butuh padaku".begitulah kata kiai teka
Alhasil esokan harinya pedagang ikan itu pergi ke pasar guna menjual saat menjual mereka memanggil nama kiai teka ..kiai teka ..kiai teka..kata pedagang ikan maa syaallah  berkat karomah kiai teka dagangan mereka pun laku dan menguntungka dan masih banyak cerita karomah bujuk teka.Wallahu'Alam
Dan bujuk teka punya anak bernama sadiyan atau Ali Syamsuddin bin syech teka dikenal dengan bujuk sadiyan atau kiai sadiyan.masa kecil di didik dengan kesufian seperti didikan leluhurnya.namun kiai sadiyan sejak kecil sering riyadhah kesulukan membaca Alqur'an berdiri dengan kaki satu untuk menghilang rasa ngantuk dan sejak kecil kiai sadiyan sudah menduduki maqam kewalian berkat do'a ayahnya.wallahu'alam.
Nasehat bujuk teka atau syech teka :
sapah-sapah se seneng mahos Alqur'an,seneng awirid Lailaha illallahu muhammdurrosulullah ben seneng awirid sholawat maka seneng odhe'en e dunnyah ben seneng e akherat.
artinya ;
siapa yang suka membaca Alqur'an suka wiridan "Lailaha illallahu muhammadurrosulullah" Dan suka wiridan sholawat maka niscaya hidupnya bahagia didunia Dan bahagia di akherat.
Catatan :
sumber kisah bujuk teka dari anak cucunya (ahlul bait) dan sesepuh desa batoporo barat dan timur.
jika pembaca lebih mengerti atau lebih banyak bendahara kisah bujuk teka dan  dari syech sadiyan bin abdulla teka silahkan hubungi No.Wa Ahlul bait :
+62823-3268-7858

kisahwaliAllah.blogger?gl=id.

Jumat, 15 Februari 2019

Khazanah Islami : CIRI-CIRI WALI ALLAH

CIRI-CIRI WALI ALLAH

*Oleh ;Ust.UFIL MUHTADI MUHAMMAD MADURA
Definisi/pengertian Walī ( Wali Allah atau Walīyullāh) adalah 'seseorang yang dipercaya' atau 'pelindung'.Wali Menurut Syekh Yusuf bin Ismail An-Nabhani dalam kitab “jami’u Karomatil Aulia” menyebutkan bahwa kata Al-Wali punya makna yang sama denganAl-Qarib, yang berarti orang yang dekat.

Dalam khazanah tasawwuf, Wali adalah predikat atau pencapaian yang sangat tinggi dalam perjalanan manusia, bahkan tertinggi yang dapat dicapai manusia biasa menuju Allah SWT.

Derajat kewalian pada dasarnya tidak begitu saja diberikan, tetapi melalui perjalanan panjang menuju sang Kholiq. Buah dari taqwa dan taat yang dilakukan terus menerus. Dan untuk mencapai derajat itu orang harus melalui syari’at yang dijalani secara istiqamah, dilakukan dengan penuh penghayatan melalui tharekat, hingga menemukan kedalaman hakekat.sehari-harinya sibuk dengan beribadah kepada Allah baik dhohir dan lebih-lebih batinnya .sesusai dengan hadits Qudsi dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ قَالَ مَنْ عَادَى لِى وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَىَّ عَبْدِى بِشَىْءٍ أَحَبَّ إِلَىَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِى يَتَقَرَّبُ إِلَىَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِى يَسْمَعُ بِهِ ، وَبَصَرَهُ الَّذِى يُبْصِرُ بِهِ ، وَيَدَهُ الَّتِى يَبْطُشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِى يَمْشِى بِهَا ، وَإِنْ سَأَلَنِى لأُعْطِيَنَّهُ ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِى لأُعِيذَنَّهُ

artinya :

“Allah Ta’ala berfirman: Barangsiapa memerangi wali (kekasih)-Ku, maka Aku akan memeranginya. Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan wajib yang Kucintai. Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka Aku akan memberi petunjuk pada pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar, memberi petunjuk pada penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, memberi petunjuk pada tangannya yang ia gunakan untuk memegang, memberi petunjuk pada kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku, pasti Aku mengabulkannya dan jika ia memohon perlindungan, pasti Aku akan melindunginya.” (HR. Bukhari, no. 2506)

Wilayah Kewalian adalah terletak didalam Hati Nurani sehingga tidak ada mengetahui siapakah yang mencapai predikat agung itu.dalam hadits qudsi menyebutkan :

اَلاِْنْسَانُ سِرِّيْ وَاَنَا سِرَّهُ

“Manusia itu adalah rahasia-Ku dan AKU adalah rahasianya”
manusia pilihan menjadi rahasia Allah tak seorangpun mengetahui keberadaan mereka bisa jadi tukang bakso yang sering jualan keliling yang mana hatinya menyibukkan berdzikir pada Allah dan atau bisa jadi pemulung yang mana dirinya tidak ingin dipuja orang lain maka dari ini kita sebagai hamba Allah tidak diperkenan bersikap su'uddhon pada orang lain.
Para Kekasih Allah (Waliyullah) bisa saling mengenal satu sama lainnya itu semua semata-mata atas ijin Allah di hadits Nabi menuturkan :
لاَيَعْرِفُ الوَالِيُّ إًِلاّ الوَالِيّ
"tidak ada yang mengenal Wali kecuali sama Wali nya juga."
Namun ada juga sebagian Ulama' menuturkan ciri Kewalian seseorang dan bukanlah wali yang bisa terbang bila dinilai demikian burung pun juga bisa terbang karena punya sayab dan bila dinilai predikat kewalian dengan kesaktian maka iblis bisa mempunyai kedudukan kewalian.
قال حبيبنا الحبيب أبو بكر بن الحبيب عبد اللّه العطّاس رضي اللّه عنهما:
علامة الوليّ مخالفته لنفسه وهواه،مع شدّة الإعراض عمّا سوى اللّه
Habiib Kami,Al Habiib Abuu Bakar Bin Al Habib 'Abdullaah Al 'Attos RA Pernah Berkata:Tanda Nya Seseorang Itu Di Katakan Wali' Adalah Selalu Menentang Kesenangan Diri Dan Hawa Nafsu,Serta Sangat Berpaling Dari Apapun Selain Allah.

Imam Al-Qusyairi menyebutkan beberapa ciri-ciri seorang wali dalam kondisi kesadarannya, tidak sedang berasyik masuk dengan Allah, antara lain :
1. Mengerahkan segala kemampuannya untuk memenuhi hak-hak Allah.
2. Menyebarkan kasih sayang kepada segala makhluk, tanpa ada rasa benci.
3. Konsisten menanggung penderitaan dan cobaan.
4. Sangat berkeinginan agar semua makhluk ini selamat.
5. Menghindarkan diri dari segala yang menyusahkan orang lain.

Dan Dalam kitab hilyatul awliya' wa thobaqotul asyfiya' menyebutkan tanda-tanda Wali
1.punya kharisma dan dipatuhi masyarakat.dasar firman Allah SWT ;
أَلَآ إِنَّ أَوْلِيَآءَ ٱللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
2.menjadi sumber inspirasi pembuatan baik,dari abu said Alkhudri : Rasulullah pernah ditanya siapakah para wali Alloh?  beliau menjawab yaitu bila dilihat maka orang yang melihatnya akan ingat pada Alloh
3.tidak melaksanakan perbuatan tercela dan dosa
4.tidak materialistis (tidak gila duniawi).

Namun ada juga ciri wali menurut Imam Suyuthi :
قال الامام السيوطي: خمس خصال في الاطفال لو كانت في الكبار مع ربهم لكانوا أولياء: لا يهتمون بالرزق، ولا يشكون من خالقهم إذا مرضوا ، ويأكلون الطعام مجتمعين ، واذا خافوا جرت عيونهم بالدموع ، واذا تخاصموا تسارعوا إلى الصلح "

Berkata Imam Suyuthi : Lima perkara pada diri anak kecil bila dimiliki orang dewasa dalam bersikap dengan Tuhan mereka niscaya mereka adalah para kekasih Allah :

1. Tidak bingung dengan rezeki.
2. Tidak mengeluh kepada Penciptanya ketika sedang sakit.
3. Makannya dengan bersama .
4. Jika dia merasa takut maka meneteslah air matanya.
5. Jika bertengkar bergegas mencari cara untuk damai.

Alhasil maka patutlah kita percayai seperti syech Abdul Qodir jailani,Syech faqih muqoddam Muhammad bin Ali BaAlawi,Imam habib Abdulloh bin Alwi Alhaddad dan lain lain bahwa mereka Waliyullah.

Sedikit contoh Ciri Wali Allah yang sebenarnya :
Al imam habib Abdullah bin Alwi Alhaddad  saat beliau berumur 4 tahun, beliau terkena penyakit cacar sehingga menyebabkan kedua mata beliau tidak dapat melihat.walaupun kedua mata beliau tidak dapat melihat sejak usia dini, beliau tetap tidak memutuskan gairahnya untuk menuntut ilmu-ilmu agama dan mengisi masa kecilnya dengan berbagai macam ibadah dan bertaqarrub kepada Allah SWT, sehingga mulai dari sejak usia dini, hidupnya sangat berkah dan berguna.
Ayah beliau, al-Habib Alawi bin Muhammad al-Haddad berkata: “Sebelum aku menikah, aku berkunjung kerumah al-’Arif Billah al-Habib Ahmad bin Muhammad al-Habsyi di Kota Syi’ib untuk meminta do’a. Lalu al-Habib Ahmad menjawabku: “Awlaaduka Awlaadunaa Fiihim Albarakah”
Artinya: “Putera-puteramu termasuk juga putera-putera kami, pada mereka terdapat berkah.”
Selanjutnya, al-Habib Alawi al-Haddad berkata: “Aku tidak mengerti arti ucapan al-Habib Ahmad itu, sampai setelah lahirnya puteraku, Abdullah dan berbagai tanda-tanda kewalian dan kejeniusannya.”
Semenjak kecil, al-Habib Abdullah al-Haddad telah termotivasi untuk menimba ilmu dan gemar beribadah. Tentang masa kecilnya, al-Habib Abdullah berkata: “Jika aku kembali dari tempat belajarku pada waktu Dhuha, maka aku mendatangi sejumlah masjid untuk melakukan shalat sunnah seratus rakaat setiap harinya.”
Kemudian untuk mengetahui betapa besar kemauan beliau untuk beribadah di masa kecilnya, al-Habib Abdullah menuturkannya sebagai berikut: “Di masa kecilku, aku sangat gemar dan bersungguh-sungguh dalam ibadah dan mujahadah, sampai nenekku seorang wanita shalihah yang bernama asy-Syarifah Salma binti al-Habib Umar bin Ahmad al-Manfar Ba’alawi berkata: ‘Wahai anak kasihanilah dirimu.’ Ia mengucapkan kalimat itu, karena merasa kasihan kepadaku ketika melihat kesungguhanku dalam ibadah dan bermujahadah.”
Seorang sahabat dekat al-Habib Abdullah al-Haddad berkata: “Ketika aku berkunjung kerumah al-Habib Abdullah bin Ahmad Bilfagih, maka ia bercerita kepada kami: ‘Sesungguhnya kami dan al-Habib Abdullah al-Haddad tumbuh bersama, namun Allah SWT memberinya kelebihan lebih dari kami. Yang sedemikian itu, kami lihat hidup al-Habib Abdullah sejak masa kecilnya telah mempunyai kelebihan tersendiri, yaitu ketika ia membaca Surat Yasiin, maka ia sangat terpengaruh dan menangis sejadi-jadinya, sehingga ia tidak dapat menyelesaikan bacaan surat yang mulia itu, maka dari kejadian itu dapat kami maklumi bahwa al-Habib Abdullah telah diberi kelebihan tersendiri sejak di masa kecilnya.”
Al-Habib Abdullah sering berziarah kubur pada Hari Jum’at sore setelah melakukan shalat Ashar di masjid al-Hujairah. Selain itu, al-Habib Abdullah al-Haddad sering berziarah kubur pada Hari Selasa sore. Setelah usianya semakin lanjut dn dan kekuatannya semaki menurun, maka al-Habib Abdullah tidak berziarah pada Hari Jum’at dan Selasa seperti biasanya, adakalanya beliau berziarah pada Hari Sabtu dan hari-hari lainnya sebelum matahari naik.
Di antara wirid al-Habib Abdullah bin Alawi al-Haddad setiap harinya adalah kalimat “LAA ILAAHA ILLALLAH” sebanyak seribu kali. Tetapi di Bulan Ramadhan dibaca sebanyak dua ribu kali setiap harinya. Beliau menyempurnakannya sebanyak tujuh puluh ribu kali pada waktu enam hari di Bulan Syawal. Selain itu, beliau mengucapkan “LAA ILAAHA ILLALLAH AL-MALIKUL HAQQUL MUBIIN” sebanyak seratus kali setelah Shalat Dzuhur.
Al-Habib Abdullah berkata: “Kami biasa melakukan shalat al-Awwabin sebanyak dua puluh rakaat.”
Al-Habib Abdullah sering berpuasa sunnah, khususnya pada hari-hari yang dianjurkan, seperti Hari Senin dan Hari Kamis, hari-hari putih (Ayyamul baidh), Hari Asyura, Hari Arafah, enam hari di Bulan Syawal dan lain sebagainya sampai di masa senjanya. Beliau selalu menyembunyikan berbagai macam ibadah dan mujahadahnya, beliau tidak ingin memperlihatkannya kepada orang lain, kecuali untuk memberikan contoh kepada orang lain.
Selain di kenal sebagai ahli ibadah dan mujahadah, al-Habib Abdullah juga dikenal seorang yang istiqomah dalam ibadah dan mujahadahnya seperti yang dilakukan Rasulullah SAW dan para sahabatnya. al-Habib Ahmad an-Naqli berkata: “al-Habib Abdullah adalah seorang yang sangat istiqamah dalam mengikuti semua jejak kakeknya, Rasulullah SAW.”
Dalam masalah ini, al-Habib Abdullah bin Alawi al-Haddad berkata: “Kami telah mengamalkan semua jejak Nabi Muhammad SAW dan kami tidak meninggalkan sedikitpun daripadanya, kecuali hanya memanjangkan rambut sampai di bawah ujung telinga, karena Nabi SAW memanjangkan rambutnya sampai di bawah ujung kedua telinganya.”
Dan masih banyak lagi Wali Allah yang masyhur di masyarakat dan juga Wali yang mastur (tidak dikenal kalangan masyarakat).

Wallohu A'lam

kontak penulis :

√ Ufil Muhtadi putra kilang (facebook)

√ +62 823-3268-7858 (whatssap)

NABI YANG PENYABAR

Tidak ada seorangpun yang mampu melewati segala bentuk musibah kesusahan, malapetaka, dan krisis sebagaimana yang dialami oleh nabi nabi muh...