Kamis, 15 November 2018

Khazanah islami :Syariat,Tareqoh dan Hakikat


Oleh ; Alfaqir Ufil Muhtadi Muhammad Madura

Didalam dunia Sufi (orang yang mengamalkan ilmu tasawwuf/ Salik (penempuh jalan meridho' Alloh dan cintaNya,tareqoh ilalloh) tak lepas dari istilah yang dirinci oleh ulama' sholihin yaitu syariat,tareqoh dan hakikat.

Syariat adalah hukum-hukum yang di bebani pada kita oleh Rasulullah SAW dari Alloh azza wa jalla baik itu berupa hukum wajib,sunnah,haram,makruh dan perkara yang perbolehkan.sedangkan tareqoh adalah mengamalkan kewajiban dan kesunatan,menjauhi yang dilarang dan menghindari yang berlebihan serta berhati hati dalam setiap tindakkan seperti sifat waro' dan riyadhoh (berlatih) dari banyak tidur(menahan ngantuk),tidak banyak bicara berbicara jika ada perlu dan bermanfaat,dll.Dan hakikat ialah memahami hakikat-hakikat segala sesuatu ( haqoiqul asybah ) seperti pendalami Asma' , sifat dan dzat Alloh,Rahasia Alqur'an,rahasia larangan,jawaz,dan mengetahui ilmu gaib yang tidak peroleh dari hasil usaha beljar dari sang guru.Sebagaimana Nabi Khidir memiliki ilmu yang ada disisi Allah, itulah yang disebut ilmu hakikat, suatu pengetahuan yang tidak diperoleh melalui penalaran akal, bukan hasil dari membaca, juga bukan hasil dari mendengar melainkan murni diberi langsung oleh Allah.

Dalam Alqur'an Alloh berfirman :
ان تتقوا الله يجعل لكم فرقانا
Artinya ; jika engkau bertaqwa pada Alloh maka Alloh meanugerahkanmu pemahaman (pemahaman langsung dari Alloh yang dipancarkan dalam hatinya).

Dan firman Alloh :
  واتقواالله ويعلمكم الله
Artinya : bertaqwalah (kalian) pada Alloh dan Alloh mengajarkan kalian.

potongan dua ayat diatas menjelaskan bahwa ilmu hakikat diperoleh tanpa pelantara guru,makanya saat nabi Musa berguru kepada Khidir, persyaratanya dilarang bertanya, hanya disuruh ikuti, karena awalnya beliau sudah sempurna penalaran akalnya dan mumpuni keilmuanya.

untuk bisa memahami ilmu hakikat itu diperlukan sempurna ulul albabnya, artinya bukan kecerdasan intelektual tetapi spiritual, jadi bukan pake penalaran fikiran melainkan dengan kebeningan mata hati, disinilah fungsi tarekat, membantu agar umat akhir zaman mengerti dan bisa memahami, mendapatkan jawaban dalam hal agama yang paling sulit sekalipun, seperti hakikat surga, neraka, iblis, syaitan, malaikat, sampai masalah Tuhan.

karena pelajaran spiritual, maka biasanya seseorang yang baru masuk tarekat pasti merasa seolah ajaranya bertentangan, hal itulah yang pernah dirasakan Nabi Musa, selalu saja protes atas apapun yang dilakukan oleh Khidir sang guru. seperti juga saya, dulu diawal ikut tarekat sering sekali protes tanya hal yang aneh, karena begitu jarang ada pembahasan, justru yang banyak amaliah zikir, tiap mengajukan pertanyaan selalu dapat jawaban zikir.zikir., ternyata memang amaliah zikir dalam tarekat itulah cara yang bisa menjadikan seseorang mengerti dan memahami ilmu ini, setiap pertanyaan yang muncul jawabanya hanya akan bisa dipahami sendiri jikalau ia merasakan, karena hakikat itu berkaitan dengan pendalaman perasaan, jawaban yang datang adalah buah dari pengamalan jadi bukan pembahasan, karena ia melakukan amaliah, maka dia mengalami, langsung merasakan sendiri dan langsung melihat.

orang belajar tasawuf hanya dengan membaca kitab ihya', alhikam, dll meski sudah selesai tapi pasti ga akan mengerti dan memahami, tetap dia tidak akan jadi seorang sufi, "ibarat kamu baca kitab silat sampai tamat berkali-kali kamu baca tetap ga bisa silat", begitu kata guru saya, karena ilmu hakikat adalah buah dari laku amaliah atas bimbingan guru yang waliyam mursyid.

ilmu hakikat itulah yang juga telah dimiliki oleh Nabi Muhammad saw. karena terbukti dalam beberapa kesempatan untuk menjawab persoalan khusus dalam agama beliau mengeluarkan fatwa atau bersabda, tetapi hal itu tidak beliau akui sebagai sabdanya, dimana kita menyebutnya sebagai hadits qudsi. makanya terkadang hadits qudsi seolah bertentangan, seperti ada dalil disuruh beramal soleh supaya masuk surga, seolah surga itulah balasan dari ibadah yang dilakukan, sementara dalam hadits qudsi ditegaskan bukan dari ibadah tapi karena kemurahan Allah.

untuk bisa memahami hakikat, ikuti guru mursyid, maksudnya ikuti amaliyahnya, bukan mencontoh ilmunya, karena tiap-tiap orang memiliki kecerdasan berbeda sehingga akan berbeda pula pemahamanya, makanya teruslah berzikir sebagaimana yang telah diajarkan, mujahadah, khalwat, suluk, riyadhah, bersungguh-sungguh dalam ibadah, beramaliah, lakukan semua itu dengan serius, sesulit apapun, meski terasa berat jangan menyerah apalagi berhenti, terus sampai tenggelam.
Didunia ini bukanlah tempat bersenang senang,berfoya foya,bertidur tiduran hakikat tempat istirahat kita kelak nanti jika sudah meninggal,malaikat saja tidak tidur berdzikir siang malam karena mereka tau tugas mereka adalah menyembah Alloh".begitulah nasehat guru saya kiai fuadin guru tareqoh nasyabandiyah.

semoga bermanfaat dan berkah..Amin Allohumma Amin

Selasa, 06 November 2018

Kisah Insprasi Penuh Hikmah : Anak Di Warisi Hutang

Jabir bin Abdullah,salah satu sahabat Nabi muhammad SAW dari kalangan Anshor.bapaknya adalah seorang pahlawan perang uhud yang syahid yaitu Abdulloh bin Amr bin Haram.Ketika Nabi SAW menghimpun pasukan ke Uhud, ia sebenarnya ikut “mendaftarkan diri” menjadi mujahid dalam pertempuran tersebut bersama ayahnya, tetapi Nabi SAW hanya mengijinkan salah satunya. Akhirnya Jabir mengalah dan mendahulukan ayahnya untuk mengikuti Perang Uhud.
Sepulangnya dari perang Uhud, hanya semalam tinggal di Madinah, Nabi SAW kembali menghimpun pasukan untuk mengejar kaum musyrikin Makkah yang dipimpin oleh Abu Sufyan bin Harb. Cukup banyak yang ingin bergabung, termasuk sekitar tigaratus kaum munafiqin pimpinan Abdullah bin Ubay, yang dalam perang Uhud mereka “ngacir’ (pulang dahulu, desersi) sebelum pertempuran dimulai. Tetapi dengan tegas Nabi SAW bersabda, "Yang boleh bergabung dalam pasukan ini, hanyalah orang-orang yang sebelumnya mengikuti perang Uhud."
Jabir datang kepada Nabi SAW dan meminta ijin untuk mengikuti pasukan tersebut, ia berkata, "Ya Rasulullah SAW, aku sangat senang bila senantiasa mengiringi engkau berjuang di jalan Allah. Tetapi kemarin itu ayahku meminta agar aku tinggal di rumah mengurusi saudara-saudaraku. Karena itu, ijinkanlah aku mengikuti peperangan kali ini, sebagai ganti ayahku yang telah syahid di medan Uhud."
          

Sebenarnya Nabi SAW tidak mengijinkan mereka yang dalam kesedihan karena kehilangan anggota keluarganya di Uhud untuk tetap tinggal di Madinah. Karena itu beliau menyarankan Jabir untuk tidak menyertai pasukan ini. Tetapi Jabir tetap memaksa sehingga beliau mengijinkannya ikut serta. Peperangan yang dikenal dengan nama Hamra'ul Asad ini, akhirnya tidak sampai terjadi kontak bersenjata, karena pasukan kaum Quraisy ketakutan, dan lebih memilih kembali ke Makkah. 
           

Ayahnya, Abdullah bin Amr bin Haram atau dikenal dengan nama Abu Jabir, gugur di Uhud dengan meninggalkan hutang .sedangkan jabir tak memiliki harta untuk melunasinya.satu satunya peninggalan bapaknya hanyalah sebatang pohon kurma.sayangnya,sudah dua tahun tidak berbuah.padahal dari batang pohon kurma itulah,seorang jabir menaruh harapan besar akan muncul buah yang dapat ia petik untuk sedikit demi sedikit menunaikan kewajiban bapaknya.

Dalam keputus-asaan itu ia menghadap Rasulullah SAW di masjid,tempat umat islam berkumpul dan mengadukan masalahnya meminta tolong untuk dibebas dari hutang bapaknya.sengaja suaranya diperkeras agar didengar oleh jamaah.Tujuannya,selain mendapat dukungan Rasulullah.jelas agar orang orang yang dulu mengutangi bapaknya tidak lagi memperlakukan dengan buruk.Namun bukan hanya berhutang dari kalangan muslimin saja akan tetapi juga terbelit hutang ke kaum yahudi madinah,betapa bingungnya si jabir.

Tapi ternyata,Rasulullah tidak mengucapkan sepatah katapun didepan umum.beliau malah mengajak jabir untuk mengantarkannya kepohon kurma yang tak berbuah itu selama dua tahun bisa dikatakan "malas" berbuah,Rasulullah mendekati pohon kurma,mengelus-ngelus batangnya,seraya mengangkat tangan untuk berdoa.sekejap kemudian,beliau menyuruh jabir naik ke pohon,untuk memeriksa buah dan memetik yang sudah dianggap masak.

Diriwayatkan,jabir pada hari itu juga memanen buah kurma banyak sekali, sehingga dapat melunasi utang-utang bapaknya.bahkan,masih mempunyai kelebihan untuk menghidupi keluarganya,sebanyak yang ia panen untuk melunasi utang.

Dari jaman soeharto sampai sekarang indonesia di tunggangi hutang yang cukup banyak,dan pemerintahnya pun kadang menaiki BBM dan sandang pangan untuk mengejar ekonomi dengan tujuan melunasi hutang negara ini.lebih lebih presiden kita bapak jokowi menambah hutang lagi.

Perlu diketahui,Kekayaan di negara kita ini ibaratkan "pohon kurma si Jabir" yang enggan berbuah.jadi,jalan keluarnya,kita harus memohon kepada Rasulullah SAW untuk mendokan agar agar kekayaan negeri kita tidak mandul.Atau mencoba mencari tahu,bagaimana doa Rasulullah dulu seketika terkabul.dan mari mari kita bersama-sama mempraktekan :"mengelus-ngelus" apa yang dimiliki negeri ini seraya memohon kehadirat Ilahi Robbi.insyaalloh
semoga bermanfaat.

penulis :Ufilmohtadi mohammad kilang

NABI YANG PENYABAR

Tidak ada seorangpun yang mampu melewati segala bentuk musibah kesusahan, malapetaka, dan krisis sebagaimana yang dialami oleh nabi nabi muh...